Peran Wanita Untuk Dunia Yang Lebih Baik
Saya menulis artikel ini didasari dari pertanyaan yang masuk ke ask.fm saya. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
Sarinah merupakan buku tentang kewajiban wanita dalam perjuangan Republik Indonesia. Judul buku tersebut, Sarinah, memang seperti nama tempat perbelanjaan di Jakarta karena memang Sukarno terinspirasi dari orang yang sama. Sarinah merupakan nama pengasuh (mbok) Sukarno ketika masih kecil. Sukarno berkata dari Sarinah inilah dia mengenal rasa cinta dan kasih sayang.
Dari pertanyaan tersebut, dan membaca beberapa bagian di buku Sarinah, saya menjawab pertanyaan di ask.fm saya seperti ini:
"Perempuan itu tiang negeri. Manakala baik perempuan, baiklah negeri. Manakala rusak perempuan, rusaklah negeri" - Nabi Muhammad dalam Sukarno (1947:10)
Sewaktu cara hidup manusia masih nomaden, wanitalah yang memegang kendali masyarakat, sama seperti koloni semut dan lebah. Tapi dinamika sejarah hidup umat manusia berkembang ke arah sebaliknya. Kaum pria-lah pahlawan, penemu, pemimpin kekuasaan, pemegang kendali masyarakat.
Dulu, dalam waktu yang belum begitu lama, kaum wanita hanya dianggap benda yang selalu harus tinggal di rumah. Tidak boleh sekolah, tidak boleh berkerja. "dijaga" di dalam rumah agar tak "dicuri", dan itu wajar. sama wajarnya seperti orang negro menjadi manusia budak. Beruntung lah kalian para wanita sekarang terbebas dari belenggu pingitan berkat gelombang feminisme di Eropa, serta perjuangan para srikandi Indonesia menggaungkan kata emansipasi. Walau tetap saja pada jaman ini kaum pria masih mendominasi.
Pertanyaannya kini: apa peran wanita untuk perkembangan dunia kearah yang lebih baik?
Tuhan menganugerahkan wanita sebuah tugas mulia untuk melahirkan manusia ke dunia. Melahirkan ide dan pemikiran baru bagi dunia yang sudah usang. Serta menetapkan wanita sebagai mahkluk berperasa. Cinta dan kasih yang dipancarkan seorang wanita dapat mengubah sejarah. Cinta itu dapat membuat bangunan seindah Taj Mahal, atau membuat Kota Troya luluh-lantah oleh bangsa Yunani. Gabungan keduanya menjadikan wanita sebagai ibu peradaban
Udah gak jaman lagi wanita loyo kaya Mary Jane, yang lemah dan selalu ditolong Peter Parker. Sekarang jamannya wanita-wanita pemberani seperti Beatrice Prior atau Katniss Everdeen yang memberontak dari sistem yang salah.
Bersemangatlah para ibu peradaban! Kalian harus revolusioner!! Kalianlah pemegang tonggak kendali kehidupan manusia sebenarnya. Berbuat baiklah agar kelak dicontoh anakmu. Belajarlah sungguh-sungguh agar kelak anakmu terpelajar. Mari wariskan cita-cita luhur menjadikan bumi titipan Tuhan ini terpelihara dengan baik.
"Apa yang harus dimiliki dari seorang wanita menurut Ryan?"Setelah melihat pertanyaan tersebut, percaya atau tidak saya langsung pergi ke toko buku (waktu itu kebetulan juga sedang senggang) dan membeli sebuah buku berjudul Sarinah. Buku tersebut merupakan buku karya Sukarno tahun 1947, yang kini diterbitkan kembali. Sebelumnya saya memang sudah ingin membeli buku tersebut karena diceritakan oleh teman, hanya malas saja untuk pergi ke toko buku.
Sarinah merupakan buku tentang kewajiban wanita dalam perjuangan Republik Indonesia. Judul buku tersebut, Sarinah, memang seperti nama tempat perbelanjaan di Jakarta karena memang Sukarno terinspirasi dari orang yang sama. Sarinah merupakan nama pengasuh (mbok) Sukarno ketika masih kecil. Sukarno berkata dari Sarinah inilah dia mengenal rasa cinta dan kasih sayang.
Dari pertanyaan tersebut, dan membaca beberapa bagian di buku Sarinah, saya menjawab pertanyaan di ask.fm saya seperti ini:
"Perempuan itu tiang negeri. Manakala baik perempuan, baiklah negeri. Manakala rusak perempuan, rusaklah negeri" - Nabi Muhammad dalam Sukarno (1947:10)
Sewaktu cara hidup manusia masih nomaden, wanitalah yang memegang kendali masyarakat, sama seperti koloni semut dan lebah. Tapi dinamika sejarah hidup umat manusia berkembang ke arah sebaliknya. Kaum pria-lah pahlawan, penemu, pemimpin kekuasaan, pemegang kendali masyarakat.
Dulu, dalam waktu yang belum begitu lama, kaum wanita hanya dianggap benda yang selalu harus tinggal di rumah. Tidak boleh sekolah, tidak boleh berkerja. "dijaga" di dalam rumah agar tak "dicuri", dan itu wajar. sama wajarnya seperti orang negro menjadi manusia budak. Beruntung lah kalian para wanita sekarang terbebas dari belenggu pingitan berkat gelombang feminisme di Eropa, serta perjuangan para srikandi Indonesia menggaungkan kata emansipasi. Walau tetap saja pada jaman ini kaum pria masih mendominasi.
Pertanyaannya kini: apa peran wanita untuk perkembangan dunia kearah yang lebih baik?
Tuhan menganugerahkan wanita sebuah tugas mulia untuk melahirkan manusia ke dunia. Melahirkan ide dan pemikiran baru bagi dunia yang sudah usang. Serta menetapkan wanita sebagai mahkluk berperasa. Cinta dan kasih yang dipancarkan seorang wanita dapat mengubah sejarah. Cinta itu dapat membuat bangunan seindah Taj Mahal, atau membuat Kota Troya luluh-lantah oleh bangsa Yunani. Gabungan keduanya menjadikan wanita sebagai ibu peradaban
Udah gak jaman lagi wanita loyo kaya Mary Jane, yang lemah dan selalu ditolong Peter Parker. Sekarang jamannya wanita-wanita pemberani seperti Beatrice Prior atau Katniss Everdeen yang memberontak dari sistem yang salah.
Bersemangatlah para ibu peradaban! Kalian harus revolusioner!! Kalianlah pemegang tonggak kendali kehidupan manusia sebenarnya. Berbuat baiklah agar kelak dicontoh anakmu. Belajarlah sungguh-sungguh agar kelak anakmu terpelajar. Mari wariskan cita-cita luhur menjadikan bumi titipan Tuhan ini terpelihara dengan baik.
Komentar
Posting Komentar