Postingan

Tips untuk Ikhlas

Gambar
Tau surat Al-Iklas kan? Surat Kulhu kalo kata orang tua mah Sedablek2nya orang Islam pasti apal, tuh surat dibaca 5 detik juga kelar Nabi Muhammad pernah bilang kalo surat pendek-pake-banget ini berisi 1/3 dari isi Al-Quran. Al-Ikhlas itu artinya kesetiaan. ketulusan. Setia atau tulus terhadap apa? Kehendak Tuhan. Walau nama suratnya Al-Ikhlas , tidak ada kata "ikhlas" yang disebutkan di dalam surat ini. Inti dari surat ini ada di kalimat: "Allahu ahad, Allahus shamad". Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung. Makna kata "Islam" sendiri aja literally artinya "penyerahan".  Serahkanlah hidup dan matimu, serahkan pada Allah semata. "Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamiin". Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Jadi lo menyerahkan nih seluruh hidup lo buat Tuhan. Kerja buat Tuhan, makan buat Tuhan, belajar buat Tuhan, nyetir buat Tuhan.

Jembatan Nyinyir Margonda

Gambar
(Ini adalah tulisan yang saya post di timeline Line pada 22 Agustus 2016. Waktu itu jam 2 malam, saya tidak bisa tidur lagi, sementara paginya sudah harus ke Kota Serang. Jadi untuk mengisi waktu sampai pagi saya nulis aja. Terus saya nulis ini juga karena ngeliat beberapa tulisan lain yang membahas hal serupa, terlihat terlalu terburu-buru/impulsif dan cuma membahas dari satu sudut pandang yang sama, yaitu si korban. Tulisan ini tidak saya duga di-share 159x, di-like 426 orang, dan jumlah komentarnya ada 66 obrolan. Saya taruh disini sebagai dokumenter tulisan saya saja) - Jembatan Nyinyir Margonda - Timeline Line saya yang biasanya cuma dipenuhi humor2 receh, kumpulan puisi, atau pidio2 amazing, mendadak berubah. Timeline bernuansa murung. Keluarga besar UI berduka. 21 Agustus 2016 pukul 01.25, adik kita Fevi kembali ke pangkuan-Nya setelah sebelumnya mengalami koma selama satu minggu. Penyebabnya, Fevi ditabrak oleh pengendara motor pada 14 Agustus 2016 sekitar pukul 13.30 di ja

Aplikasi-aplikasi yang Gue Pakai Sepulang dari Kuburan

Gambar
disclaimer! Tulisan ini dibuat serta merta bukan untuk mempromosikan aplikasi-aplikasi yang saya tulis di bawah (walaupun mereka dap a t content marketing gratis dari saya). Tulisan ini dibuat hanya karena sekarang (waktu mulai nulis) malam minggu, sendirian di kantor, menunggu hujan yang deras di luar dan pengen nulis lagi. Toh saya pun ga dibayar sama mereka. Tapi kalo dibayar boleh kok Pak, Bu. hehe Hari sabtu akhir bulan Juli lalu gue jalan sama Rabbania, teman yang sudah setahun hilang pergi main bersama kangguru dan koala di Australia negeri wool (Katanya.. katanya..) Aborigin sukunya (katanya.. katanya..) *Lah jadi nyanyi. Pokoknya waktu itu gue jalan sama Bani. Perjalanan tersebut cukup membuat gue agak berfilosofis ria ketika jalan pulang, soalnya.... kami dari kuburan! (Maap ya Ban ngajak main ke k uburan…) Tapi ini bukan sembarang kuburan sih. Kami berkunjung ke Ereveld Menteng Pulo, kuburan prajurit-prajurit Kerajaan Belanda  (KNIL)  dan tentara gabungan sekutu u

Penjelasan Singkat Tentang Penemuan Gelombang Gravitasi

Gambar
Malam ini berniat untuk tidak begadang, dan bilang ke dua orang teman untuk melaksanakannya. Eh pas buka twitter, rame berita kalo saintis negara barat akhirnya mendeteksi gelombang gravitasi untuk pertama kali dan membuktikan perkataan Einstein. Jadilah saya di malam jumat ini malah belajar gravitasi. Sebagai seorang saintis muda (pengangguran tidak kentara), Saya merasa punya kewajiban untuk menjelaskannya kepada saudara sepertemanan online sekalian (walaupun nilai fisika dasar 1 dan 2 pas-pasan). Beginilah ceritanya: Pada zaman dahulu kala (1916 - 100 tahun yang lalu), Einstein yang didasarkan pada teori General Relativity-nya meramalkan tentang adanya fenomena Gelombang Gravitasi. Jadi Einstein sebelumnya udah ngebayangin bahwa ruang angkasa itu bukanlah alam kosong/hampa yang plong gitu aja ga berubah-ubah, tetapi merupakan jaring-jaring ruang dan waktu yang lentur. Dari situ doi sadar bahwa gravitasi bukanlah gaya, tetapi efek dari distorsi jaring tersebut di sekitar suatu

Ospek Mahasiswa Baru Geologi dan Geofisika UI

Gambar
Artikel ini sebenarnya saya tulis pada bulan September 2015 atas permintaan redaksi Majalah Scientia (majalah di Mipa) mengenai bagaimana konsep kegiatan ospek dua jurusan baru di FMIPA UI, yaitu Geologi dan Geofisika. Kebetulan saya waktu itu memang sedang diamanahkan menjadi ketua ospek kedua jurusan tersebut. Karena sepertinya tulisan ini tidak jadi dimuat, saya taruh saja di blog pribadi saja. -------------- “Yan, kamu tolong urus ospek mahasiswa baru Geosains (Geologi dan Geofisika) ya”, kurang lebih seperti itu perkataan Pak Supriyatna, dosen yang saya hormati, 3-4 bulan sebelum angkatan 2015 masuk. Agak malas sebenarnya untuk menerima. “Ngapain juga udah tahun terakhir gini masih ngurusin maba”, begitulah yang terlintas di benak saya ketika itu, dan tanggapan semua teman yang saya ceritakan kalau saya sekarang masih mengurus ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) . Tapi toh akhirnya saya terima juga. Selain karena memang saya menghormati permintaan tolong dari Pak

Para Tajuk Cipta

Gambar
Kami adalah tajuk cipta, yang coba dikenakan pada si kancil nakal. Bersuntingkan pensil serta rasa ingin tahu, namun masih terlalu muda. Pandai mengeja, tanpa bijak mencerna. Harum kopi merebak memasuki raga saat pertama kali jumpa. Beriringan juga saat sukma memasuki asmaraloka. Kidung perjuangan dinyanyikan, genderang semangat ditabuh. Kadang suntikan anestesi membuat kami jatuh dalam mabuk khayal, menerawang langit. Tapi kami sepertinya terlalu lupa bahwa matahari pun harus membakar dirinya sendiri agar bersinar, tidak secepat bulan yang hanya memantulkan, yang semu, yang menutupi bayang. Akhirnya si rama-rama masuk jua dalam api. Rekat kita beberapa saat namun terbang cepat layaknya benih dandelion halaman belakang. Kereta itu telah sampai stasiun akhir. Namun pelabuhan hanya berjarak beberapa hasta. Pilihan kita untuk kembali menaiki kereta, atau mengarungi lautan dunia, tempat pusara berbagai angan jiwa. Kurasa kita sedang menuju pulau yang berbeda, tapi

Lanjutan Surat Terbuka Untuk Mas Admin @Hitsbiruhitam

Gambar
Halo Mas admin, ketemu lagi dengan saya. Semoga kita bisa makin akrab. Maaf baru bisa muncul lagi setelah sekian lama. Mohon maaf lahir batin juga mumpung masih sisa suasana lebaran. Sesuai janji, ini adalah lanjutan dari surat saya sebelumnya . Hal yang lucu adalah ketika saya mencoba mendalami masalah kita ini (atau masalah yang dibuat-buat saya sendiri), saya disadarkan bahwa literatur yang saya gunakan ternyata sangat sedikit. Akun Instagram beginian saja ternyata nyangkut ke begitu banyak dimensi, Mas. Dari mulai media, perempuan, pemasaran, ekonomi, psikologi, sosiologi, bahkan politik praktis. Paradoks yang diciptakan mengantarkan saya ke berbagai perspektif baru. Jadi harap maklum kalau saya ngomong panjang dan ngelantur . Sekali lagi saya membuat disclaimer bahwa saya bukannya tidak setuju akan keberadaan akun ini. Malah saya kagum dengan inisiatif Mas sendiri (atau dengan teman-teman lain) untuk menerobos budaya pakem di Mipa. Di Fakultas kita ini saya akui jarang terja