Mawar Doa
Saat cinta dan benci datang bersamaan, ketahuilah keduanya
membawa rindu. Ah nada utopia, kenapa sembunyi? Tak cukupkah Mawar Doa yg
kuberi?
Keindahan Edelwise cukup di Lembah Mandalawangi saja. Tak
usah dibawa pulang ke jalan sempit kota. Dilihat saja, kagumi. Tak usah
memiliki
Jangan bertindak seperti lubang hitam yang memenjara cahaya.
Lihat hasilnya! ia hitam pekat. Tak dapat ia dipandang manusia.
Kalaupun ruang dan waktu dalam lubang hitam berdilatasi,
jangan kembali ke masa lalu. Tak usah diperbaiki itu kau punya satu dua
kesalahan
Relakan ulat yg kau beri makan bermetamorfosa. Biar dia
cantik menghias Taman Asoka agar Sinta senang. Tak mengapa kupu itu lupa sama
sekali
Pakai saja topeng Demang Tirta Yudha agar tetap terlihat
jenaka. Tak perlulah kesedihan itu diumbar. Hai Matahari! tidakkah kau
mendengar?
Baiklah aku tahu ini sudah mau pagi. Buru-buru sekali kau
mau mengejar Venus. Tak bisa kau biarkan dulu Canis Major bermain sebentar lagi?
Sekali lagi, dan mungkin yang terakhir, ini Mawar Doa
dariku. Entah kau jaga atau tidak, tapi kuberi tahu: harum bunga ini kekal..
Salam.
---------------------------------------
5 Desember 2014, 02:23
Komentar
Posting Komentar